Thursday, August 4, 2011

Rachael Amanda Belajar Jadi Wanita Dewasa


INILAH.COM, Jakarta - Rachel Amanda yang berusia 14 tahun, kini berusaha menjadi wanita dewasa. Untuk itu ia banyak belajar. Mulai soal perubahan tubuh, lelaki dan lainnya.

Tentang itu, berikut ini wawancara singkatINILAH.COM dengannya, saat ditemui di axara I Know Kotex, di Ballroom Club XXI, Djakarta Theatre, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (18/1).

Bagaimana setelah ikut acara ini?

Banyak fakta yang baru aku tahu tentang perubahan tubuh cewek yang beranjak dewasa. Selain pengetahuan tentang tubuh, ya hubungan dengan cowok. Apalagi umur seperti aku ini lagi rawan-rawannya.

Apa yang tadi kamu lakukan?

Aku banyak tanya soal perubahan tubuh aku, selama ini kadang aku takut bertanya sama orang. Lalu kalau mau tanya sama teman kita, banyak malunya juga. Pastinya tadi banyak pengalaman yang aku dapat dan jadi masukan buat aku agar aku jalani kehidupan wanita yang baik. wanita yang beranjak dewasa.

Contohnya apa?

Banyak mitos di sekitar kita tentang perubahan tubuh seperti menstruasi. Kalau disalahartikan bisa jadi masalah. Semua cewek pasti mengalami hal sama. Soal itu, aku mendapatkannya di acara ini.

Memang dulu saat pertama kali datang bulan, seperti apa?

Dulu waktu pernah kali menstruasi, alhamdulilah sudah dijelasin sama mama. Ketika pertama kali pastilah aku panik dan khawatir, apa nih, apa aku sakit? Tapi mama bilang kalau itu tandanya belajar dewasa.

Soal perubahan tubuh, jadi berubah suka cowok juga?

Kalau perasaan naksir wajar. Kasih komentar lucu, dan bilang ganteng pasti ada. Itu normal dan wajarlah menurut aku. Tapi kalau untuk pacaran belum, karena masih belum kepikiran. Apalagi aku harus sibuk syuting dan kesibukan lainnya.

Bukan karena masih takut cowok dengan segala mitosnya?

Bukan, bukan karena aku takut mitos-mitos soal pacaran atau berhubungan. Misalnya kalau pacaran takut diapa-apain sama cowok. Bukan karena takut itu juga. Tapi karena memang belum saja.

Tapi pernah naksir atau ditaksir cowok kan? Ceritanya sama siapa?

Iyalah. Kalau aku curhat ke mama paling aku cerita-cerita, ada yang naksir aku, lirik-lirikin aku. Aku belajar supaya aku nggak menyesal. Orang tua sarankan aku harus hati-hati dalam bergaul.

Hasilnya apa?

Syukurnya aku masih bisa menjaga diri sejak dikasih kepercayaan menjaga diri sama orang tua aku. Mereka kasih batas dalam pergaulan. Orang tua bukan melarang pacaran, cuma lebih menasehati agar hati-hati.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...